Dengan sistem penggerak roda depan, berat kendaraan terdapat di bagian depan. Hal ini membuat pengendalian mobil di kecepatan tinggi dan mobil berisi banyak penumpang, lebih susah untuk dikendalikan, dibandingkan dengan sistem penggerak roda belakang pada mobil.
Karena kemudi dan penggerak tenaga ada di roda depan, jika berakselerasi dengan cepat, maka mobil akan cendrung untuk bergerak kekiri atau kekanan dan ini adalah kelemahan mobil sistem penggerak roda depan. Oleh karena itu, sangat jarang mobil balap mengunakan sistem penggerak roda depan. Walapun ada beberapa mobil balap yang mengunakan 4WD tapi harus di bantu dengan sistem komputer yaitu kontrol traksi.
Mobil penggerak roda depan atau Front Engine – Front Wheel Drive, rawan akan kerusakan pada penggerak roda karena, kemudi dan tenaga pendorong ada di roda yang sama, apalagi jika terjadi benturan di jalanan yang rusak.
Keuntungan :
Akselerasi tipe FF lebih baik dibanding tipe lain
Mampu membuat mesin bekerja lebih efisien. Hal ini diperoleh berkat minimnya tingkat gesekan yang terjadi lantaran komponen yang digunakan lebih sedikit. Konfigurasi ini tak menggunakan as kopel atau propeller shaft untuk menyalurkan tenaga seperti pada penggerak belakang.
Berat mobil lebih ringan
Ruang bawah kabin dapat di buat flat (tidak perlu ruang untuk as panjang)
Ukuran atau panjang kendaraan bisa lebih diperpendek
Kerugian :
Kelemahan konfigurasi ini ada pada kekuatan as penggerak karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan. Yaitu sebagai roda penggerak, sekaligus sebagai kemudi yang mengendalikan arah kendaraan.Tak heran bila karakter pengendalian mobil jenis ini pun menjadi berbeda.
Drive saft lebih cepat rusak jika mobil membawa beban berat dan di akselerasi pada saat belok.
Gejala understeer atau nyelonong, menjadi ciri khas mobil berpenggerak depan. Hal itu disebabkan bobot kendaraan yang cenderung terpusat di depan.
Biaya perawatan lebih sulit dibanding
kan kendaraan penggerak belakang.
Sulit untuk parkir karena radius belok kendaraan tipe FF terbatas.
Roda depan dan suspensi cepat mengalami keausan dan kelemahan.
Troubleshooting
Suara Mendengung Pada Sistem Transmisi
Pada awalnya, suara mendengung itu mirip dengan suara dari mesin. Namun, lama kelamaan suara tersebut bertambah keras dengan munculnya bunyi mirip ketukan benda-benda tumpul yang beradu.
Suara tersebut berasal dari beberapa komponen di peranti transmisi yang saling berbenturan karena mekanisme pergerakannya terhambat akibat kurang kuatnya dorongan oli transmisi. Oli merupakan komponen penting bagi transmisi otomatis. Selain sebagai pelumas dan pendingin, oli transmisi juga memberikan tekanan saat pergantian gigi.
Solusinya : Menguras oli trasmisi dan menggantinya dengan oli trasmisi yang seesuai yatu dengan SAE 80 - SAE 90.
Kebocoran Cairan Transmisi
Bocornya cairan transmisi terbilang masalah transmisi yang paling mudah diidentifikasi. Biasanya kebocoran cairan ini dikarenakan seal yang suah lama tidak diganti dan sudah mengeras. Untuk transmisi manual, pengecekan cairan transmisinya tidaklah semudah membuka kap mesin lalu menarik dipstick. Namun harus membuka langsung kotak transmisinyai.
Solusi untuk masalah ini hanyalah mengganti seal dengan yang baru karena jika seal yang sudah lama akan retak dan terjadi kebocoran lagi.
Mobil Terasa Bergetar
Terdapat beberapa penyebab mobil bergetar, untuk kendaraan bisa terjadi akibat kendala mesin dan transmisinya. Periksaklah mobil kamu di bagian kampas koplingnya karena bisa saja bermula dari kampas kopling mobil kamu yang sudah mulai aus sehingga menyebabkan permukaan kampas kopling tidak merata atau kamu bisa memeriksa gear pada transmisi apakah masih bagus atau tidak. Jika kampas kopling sudah aus atau tidak rata gantilah dengan yang baru, jika terjadi pada gear transmisi maka kamu bisa membubutnya, jika kamu tidak ingin mengganti torsi atau tenaga pangeluaran transmisi maka kamu harus menggantinya dengan setelan pabrik.
Bau Terbakar
Jika tiba-tiba mencium bau oli terbakar hal ini bisa dikarenakan transmisi overheating sehingga harus diberikan pelumas. Fungsi pelumas pada dasarnya tidak hanya membantu melancarkan pergerakkan komponen, namun juga menjaga stabilitas suhu komponen yang dilumerinya. Beberapa kendaraan bahkan memiliki mini-radiator untuk transmisi yang tugasnya mendinginkan pelumas.
Umumnya yang menimbulkan bau terbakarnya pelumas oli pertanda transmisi panas berlebihan adalah berkurangnya volume pelumas transmisi, baik karena bocor atau pelumas telah berubah kotor. Jika pelumasan kotor harus diganti dengan yang masih baru dan sesuai serta jika bukan karena olinya kamu harus memeriksa radiator untuk transmisi ( jika ada ) yaitu memeriksa apakah sistemnya berjalan atau tidak, jika tidak kamu cukup membersihkannya.
Susah Pindah Gear
Kondisi ini biasa terjadi pada transmisi manual. Seketika sulit untuk memindahan gear dari netral ke gigi 1. Diagnosa awal adalah terjadi masalah pada sarana penghubung tuas dengan withdrawl lever atau bisa disebut garpu kopling yang bertugas untuk memindahkan gear.
Sarana penghubung tadi bisa berupa tali kopling untuk mobil-mobil lawas atau master kopling di mobil-mobil baru. Diagnosa lainya bisa ada komponen yang sudah aus atau termakan usia dan harus segera diganti.
Kendaraan yang tidak terkendali
Hal ini biasa terjadi pada kendaraan tipe FF karena kekuatan as penggerak mempunyai fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan. Yaitu sebagai roda penggerak, sekaligus sebagai kemudi yang mengendalikan arah kendaraan.Oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan apakah shaft penggerak sesuai atau tidak, jika tidak kita harus menyetel kembali shaft tersebut atau jika sudah tidak bisa atau patah segeralah diganti.
Semoga bermanfaat
BalasHapusijin ambil bang.buat referensi
BalasHapus